Awas, segera upgrade sim card ke 4G agar tidak terjadi seperti ini!

Pada suatu malam yang cerah, tersebutlah seorang pria ganteng beristri satu beranak satu sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan.

Pada saat akan meninggalkan konter, Tiba-tiba terasa ada sesuatu yang bergetar di saku jaket yang telah menemani hidup ini selama 3 tahun. Ternyata ada sebuah panggilan masuk dari nomer yang tak dikenal.

Karena memang saya ini terkenal, sebagai pria paling ngganteng di kamar belakang rumah, maka saya pun angkat panggilan asing ini. Takutnya, customer yang mencari saya ingin transfer uang satu eM ke rekening saya. Kalo nggak keangkat kan berabe. Satu eM uang Zimbabwe kan lumayan kalo dijadikan Rupiah.

“Aku cinta rupiah. Karena aku anak Indonesia!”
Lagu tersebut sontak teringat dan bergoyanglah pantat ini, Setelah dipicu getaran handphone peninggalan Jepang ini.

“Hallo Assalamualaikum, selamat malam, ada yang bisa saya bantu?”, Sebuah sapaan hangat segera menyelimuti ruang microphone handphoneku ini.

“Selamat malam pak, ini dengan Tri Care… kami sampaikan bahwa bapak belum mengaktifkan kartu 4G bapak.”
Pikiran saya kembali melayang laksana abis nelan pil NZT-48 yang bikin mas Morra jadi pinter mendadak. Teringat sebuah penggalan kisah di Path yang terangkai, muncul begitu saja.

Saya kembali ke konter tempat saya beli kotak kerdus isi alat komunikasi.

“Ada percobaan penipuan”, ujar saya ke orang konter.
Saya menyalakan speaker, dan membiarkan si pelaku untuk berbicara. Beberapa orang di konter mendengarkan dengan seksama.

“Ini benar dengan bapak Lasuardi Permana?”, tanya si pelaku.

Ini adalah kesalahan saya yang pertama dengan bilang “iya, benar”.
Maklum, saya nggak bisa bohong dosaa!

“Disini saya informasikan bahwa kartu bapak belum diaktifkan ke 4G. Dari kami bisa bantu untuk aktivasi pak. Bapak cukup mengikuti petunjuk kami. Bapak tinggal mengetik ‘SIM 12345678901234567890’ (20 angka, ICCID) lalu kirim ke 123. Setelah itu bapak restart hpnya lalu nanti akan hilang sinyal selama 5 menit”, ujar si pelaku nyrocos nggak berhenti kayak emak-emak di tivi lagi marahin suaminya.

“Oh iya pak, bisa diulangi pak? Saya belum nyatat nih”, pinta saya kepada si pelaku.

“Baik pak, bapak cukup ketik ‘sim 12345678901234567890’ lalu kirim ke 123.”, jawab si pelaku.

Logat si pelaku sudah mulai berubah kurang sabar. Saya malah melakukan kesalahan kedua.
“Oh iya, ini dari mana ya? Kartu saya sudah 4G pak. Sudah saya aktifkan di 3care”.

Seharusnya saya bilang dari 3store. Tapi keburu si pelaku memotong saya.
“Kami dari 3care pak. Ini kartu bapak belum 4G. Kalo nggak diaktifkan nanti nggak bisa digunakan, pak.”

Kemudian berlanjut ke kesalahan ketiga.
“Anda siapa ya? Bapak mau nipu saya ya? Nanti kalo saya kirim sms seperti itu, bapak akan menguras rekening saya kan?”

Saya nggak begitu mendengar apa yang si penipu ucapkan karena rame.

“Kami dari 3care pak. Kalo bapak nggak percaya silakan saja. Lihat saja dalam waktu lima menit nanti kartu bapak tidak ada sinyal.”, ujar si pelaku dengan logat Makassar(?) (maaf bro, soale familiar banget, hampir setahun tinggal sekamar ama orang Makassar).

“Oh silakan paak. Coba saja kalo bisa”, ujarku menjawab tantangan si penipu.

Telepon di matikan.

Kemudian saya jelaskan ke mbak-mbak dan mas-mas yang di konter, sambil bergaya sok tau ala-ala Dr Watson (karena ga bisa niru gaya mas Benedict yang gantengnya minta ampun).

“Itu tadi usaha penipuan. Nanti ketika kita menuruti si pelaku, maka otomatis nanti kartu sim berpindah tangan”.
“Kemudian, entah bagaimana caranya, si pelaku bisa saja menguras isi rekening kita dengan menggunakan rekening internet banking dimana nomer handphone kita terdaftar”.

Si mbak-mbak konter mendengarkan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat-singkatnya dia berkata, “ Saya malah tahunya kita ditelp dan digiring ke ATM mas”.

“Iya mbak, ini kejahatan model baru. Ada kasus temennya temen saya kena kayak ginian.”, jawab saya dengan singkat.

Lalu, saya pun segera menelepon customer care, 3care ke nomer 123, sebuah layanan berbayar tempat kita bisa mengadu masalah nomer hape, khususnya nomer 3.

Saya jelaskan apa yang terjadi, dan menyimpulkan beberapa hal yang dapat dipelajari di bawah ini:

  • Pengguna nomer telepon dapat melakukan upgrade sim card ke 4G sendiri tanpa harus ke 3Store.
  • Cara upgrade sim card ke 4g adalah dengan datang ke Alfamart / Alfamidi atau gerai tertentu yang terdaftar.
  • Melakukan registrasi simcard baru dengan cara ketik: SIM (spasi) 20 digit nomer dibelakang kartu yang baru, atau disebut ICCD ke 123.
  • Kartu sim yang lama dimatikan, dan tidak akan dapat digunakan lagi.
  • Nomer yang sudah diupgrade ke 4G tidak dapat diupgrade lagi ke 4G (belum trial, nanti dicoba aah)

Operator lain (seperti indosat ooredoo) juga menerapkan cara yang sama untuk upgrade simcard. Tinggal ambil simcard 4G kosong di convenient store, lalu diaktifkan dengan cara yang mirip. Bedanya mungkin di keyword depannya.

Perlu diingat, bahwa jika ada panggilan dari Operator, maka selalu menggunakan nomer yang mudah dikenali. Misalnya kalo tri, ya pake nomer 123. Kecuali emang kalo punya kenalan namanya Mbak Tri.. Bisa jadi nomernya lebih panjang dan keluar nama dan foto Mbak Tri pas telp.

Jadi, berhati-hatilah para Seller Online Shop, agar segera upgrade simcard anda menjadi 4G, mencegah ada pihak yang ingin mengupgrade simcard anda.

oh iya, ini adalah nomer handphone yang digunakan pelaku:

1 thought on “Awas, segera upgrade sim card ke 4G agar tidak terjadi seperti ini!”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top